Kamis, 27 Februari 2014
Persija vs Persib gagal
-- Keinginan para pecinta sepak bola untuk menyaksikan laga klasik penuh gengsi di Indonesia Super League (ISL) 2014, antara Persib Bandung versus Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, tidak dapat terwijud sesuai jadwal.
Upaya keras dari panpel Persib, klub Persib hingga para pendukungnya untuk bisa menggelar laga tersebut tepat waktu, sesuai yang telah dijadwalkan PT Liga Indonesia sulit dilaksanakan. Persib pun mengirimkan surat kepada operator ISL tersebut tentang penjadwalan ulang laga Persib vs Persija.
Dilansir Ligaindonesia.co.id, menindaklanjuti surat Persib bernomor 041/DIR-PBB/I/2014 tertanggal 20 Februari 2014 itu, maka PT Liga Indonesia menyampaikan bahwa pertandingan antara Persib vs Persija pada tanggal 22 Februari 2014 resmi dibatalkan.
“Terhadap status pertandingan tersebut, akan ditentukan oleh LIGA selambat-lambatnya tanggal 7 Maret 2014,” kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, Jumat (21/2).
Dalam hal ini, apakah akan dikeluarkan keputusan baru dari PT Liga Indonesia, atau masuk ranah Komdis PSSI, keputusan mengenai status pertandingan tersebut, akan ditentukan paling lambat tanggal 7 Maret 2014. PT Liga telah menyampaikan informasi ini kepada Persib Bandung, Persija dan Perangkat Pertandingan.
Arema bersyukur Curi Poin Di Malaysia
Pelatih Arema Cronus, Suharno, mengaku bersyukur bisa mencuri satu angka saat timnya melawat ke markas Selangor FA dalam laga perdana Piala AFC grup F di Stadion Majelis Perbandaran Selayang, Malaysia Selasa kemarin (25/2).
Seperti yang diketahui, Arema berhasil menahan imbang tuan rumah dengan skor 1-1 berkat gol Victor Igbonefo memanfaatkan tendangan bebas Ahmad Bustomi di menit ke-72.
"Selangor bermain bagus. Satu poin sudah cukup bagus untuk kami. Kami bagus secara mental dan fisik, tetapi saya tidak berpikir insiden di akhir pertandingan harus terjadi [pelemparan kembang api ke lapangan oleh suporter Selangor]," ujar Suharno seperti dikutip dari goal.com.
"Ini adalah pertandingan pertama kami di luar Indonesia, dan saya pikir para pemain saya bermain baik. Saya tahu gol cepat itu tidak mempengaruhi kami. Saya juga tahu kami akan mendapatkan peluang dan akhirnya kami mampu mendapatkannya," imbuhnya.
"Saya harap laga ini bisa membantu mengembangkan moral pemain pada pertandingan di Indonesia. Dan terakhir, terima kasih kepada suporter yang bersedia ke sini untuk mendukung kami," pungkas pelatih asal Klaten ini.
- See more at: http://ongisnade.co.id/2014/02/26/arema-bersyukur-curi-poin-di-malaysia#sthash.UPeVTgMb.dpuf
Rabu, 26 Februari 2014
hasil AFC selangor FA VS Arema cronous
Hasil AFC Cup 2014 pertandingan antara Arema Indonesia vs Selangor FA menghasilkan skor 0-1 hingga 45 menit pertama. Gol Selangor FA dicetak oleh Paulo Rangel pada menit ke 10′ berkat assist dari Andik Vermansyah.
Babak kedua, pelanggaran Andik Vermansah terhadap Bustomi menghasilkan tendangan bebas yang sukses dikonversi kapten Arema Cronous ini menjadi gol menit ke 73. Skor imbang 1-1 bertahan hingga peluit akhir.
Sejarah persahabatan Arema-Persija
© SEJARAH PERSAHABATAN AREMANIA - THE JAK © ***salam satu jiwa*** Post- #JakBarat14 “Laga Persija Vs PSM yang digelar di Stadion Kanjuruhan pada Rabu, 29 April 2009 Dipercaya dapat digelar, izin keamanan dari Polres Malang telah dikeluarkan karena kepolisian yakin bahwa pertandingan tersebut bakal berjalan aman dan lancar. Ini tidak terlepas dari hubungan baik antara Aremania dengan The Jakmania – Suporter Persija Jakarta.” Demikian berita yang saya baca di harian Radar Malang pada hari Selasa, 28 April 2009 saat saya masih berada di Kepanjen, Malang. Saat saya menulis artikel ini saya sedang berada di Kereta Ekspress Gajayana yang membawa saya pulang ke Jakarta setelah mengikuti Tour Jakmania Goes To Malang dalam menemani perjuangan sang Macan Kemayoran melawan tuan rumah Arema Malang di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen- Malang , di dalam kereta masih terekam dengan jelas bagaimana detik demi detik saat saya menuju kota Kepanjen-Malang bersama sekitar seribuan Jakmania di kereta Matarmaja (Kereta Oren, begitu saya menyebutnya) dengan atmosfir yang penuh kekeluargaan dan semangat patriotisme yang kental khas Jakmania seperti yang sudah selama ini saya rasakan dalam membela Team Kebanggaan Ibu Kota, Persija Jakarta. Masih juga terekam dengan jelas bagaimana suasana persahabatan selama perjalanan di 4 gerbong Kereta Matarmaja, atau saat adanya “serangan” ke “Kereta Oren” dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat, juga saat Jakmania disambut Aremania saat rombongan tiba di Stasiun Kepanjen-Malang dan selanjutnya melakukan Konvoi Oren dari Stasiun Kepanjen menuju Stadion Kanjuruhan hingga suasana di dalam Stadion Kanjuruhan saat pertandingan berlangsung. Namun memory yang tidak dapat saya lupakan adalah perkataan seorang rekan saya saat saya dan rekan-rekan Jakmania mendapatkan “tekanan” dari beberapa oknum saat pertandingan berlangsung… “Wah kalo kaya gini caranya, ga ada cerita dech, gue siap tempur hari ini…” demikian seorang rekan berujar… ada juga seorang rekan yang lain berujar setelah pertandingan usai… “ selama 90 menit tadi di Stadion, kita merasa Aremania adalah musuh Jakmania”… Mungkin rekan-rekan yang tidak melihat langsung pertandingan tersebut di dalam stadion bertanya-tanya mengapa perkataan itu bisa keluar dari mulut seorang Jakmania terhadap Sahabatnya, Aremania… Saya memaklumi rekan Jakmania yang mengucapkan perkataan tersebut, karena sama seperti saya dan semua rekan-rekan Jakmania yang hadir di dalam stadion memiliki perasaan yang bercampur aduk antara marah, kecewa, sedih dan merasa teraniaya saat menyaksikan Persija “dikerjai” di Lapangan oleh wasit dan perangkat pertandingan ditambah ulah tidak fair Buston Brown lewat gol kontroversialny a, ditambah lagi Macan- Macan Persija bermain sangat ciamik sehingga dapat menciptakan gol balasan di masa injury time oleh Fabio Lopez sampai- sampai gol kedua tersebut membuat beberapa rekan-rekan Jak Angel menangis terharu, namun akibat gol tersebut suasana stadion berubah menjadi panas sehingga terjadilah pencopotan spanduk & banner Jakmania, pelemparan benda-benda ke tribun Jakmania serta nyanyian tidak bersahabat yang kesemuanya saya sangat yakin dilakukan oleh “OKNUM PROVOKATOR” karena saya tidak yakin mereka adalah AREMANIA!! Saya tidak dapat membayangkan jika seribuan “Orens” yang hadir di Stadion Kanjuruhan Minggu lalu pada akhirnya tidak dapat menahan emosi dan termakan provokasi untuk melakukan tindakan Anarkis yang pada akhirnya dapat menimbulkan bentrok besar dengan Aremania didalam Stadion mengingat massa Jakmania juga terbilang cukup besar dan mampu menandingi massa puluhan ribu Aremania yang memadati Stadion Kanjuruhan saat itu. Beruntung seluruh rekan-rekan Jakmania yang hadir di stadion saat itu dapat memberikan contoh positif terhadap supporter di Indonesia bagaimana menjadi supporter yang cerdas, atraktif dan tidak mudah terprovokasi dan bahkan mengambil inisiatif meredam suasana panas didalam stadion hingga usai pertandingan dan bahkan diluar stadion setelah pertandingan usai para Jakmania dan Aremania saling menyapa & bercengkerama akrab serta banyak juga yang bertukar baju ataupun syal seperti yang saya juga lakukan seakan-akan menegaskan kembali bahwa Aremania dan Jakmania tetap saudara dan sekaligus sebagai pembuktian bahwa tindakan- tindak an provokasi didalam stadion BUKAN DILAKUKAN OLEH AREMANIA, semuanya berlangsung dalam susana penuh canda tawa dan akrab, tidak tergambar sama sekali suasana panas di dalam stadion yang baru saja terjadi. Efek dari suasana persahabatan antara Jakmania & Aremania usai pertandingan berimbas kepada kepercayaan pihak Kepolisian Malang yang semakin yakin dan mantap dalam memberikan ijin bertanding pada partai Persija berikutnya melawan PSM seperti kutipan harian Radar Malang dipembuka tulisan ini, sehingga secara tidak langsung, Jakmania telah membantu Persija dalam mempermudah laga-laga Persija kedepan, mengingat jika terjadi bentrokan saat itu, bukan tidak mungkin pihak Kepolisian Malang dapat mencabut ijin pertandingan Persija di detik-detik terakhir, walaupun jauh-jauh hari telah mendapatkan ijin tersebut untuk pertandingan melawan PSM. Satu poin penting dari artikel ini adalah “PROVOKATOR TELAH DIKALAHKAN OLEH JAKMANIA DAN AREMANIA” pada Minggu lalu di Stadion Kanjuruhan. Kereta Gajayana meluncur cepat meninggalkan Stasiun Yogyakarta, sambil melihat Stasiun Tugu-Yogyakarta yang berlalu dari jendela kereta, saya hanya tersenyum dan bangga menjadi seorang Jakmania, karena saya telah menjadi bagian dari massa orens yang telah membantu kelancaran laga Persija berikutnya di Stadion Kanjuruhan saat Persija bertindak sebagai tuan rumah berjumpa PSM nantinya. Mari kita bergandengan tangan bersama- sama menjadi Suporter yang Cerdas, Atraktif, Kreatif dan Loyal Tanpa Mudah Terprovokasi untuk Persija. Selama masih diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa, saya pastikan akan kembali menemani Persija berlaga melawan Arema di Stadion Kanjuruhan sekaligus bersilaturahmi dengan rekan-rekan Aremania, karena Jakmania-Areman ia Selamanya Saudara!!
Langganan:
Postingan (Atom)